"Semua anak adalah seniman. Masalahnya adalah bagaimana tetap menjadi artis begitu dia dewasa." - Pablo Picasso
About:
Acul gaos adalah seorang seniman visual yang berbasis di Tangerang, Banten, Indonesia. Dia bekerja di studio-nya di Kabupaten Tangerang, tempat dia menciptakan lukisan figuratif yang mengeksplorasi manusia, monster, warna, emosi, dan topeng. Berasal dari Tangerang, dia menyelesaikan gelar desain grafis dan multimedia di Universitas Jakarta. Lukisannya yang terinspirasi dari kehidupan sehari-hari, dengan menggunakan topeng dan monster, telah dipamerkan di berbagai galeri seni seperti Galeri Nasional, Ruang Rupa, Superlative Gallery, Art Moment, Galeri Zen1, Galeri Amuya, dan lain-lain.
Praktek Acul Gaos mengeksplorasi gagasan bahwa seni, seperti kekacauan, kesedihan, dan kegembiraan, dapat memiliki dampak positif dan negatif secara ironis dan parodi. Niat di balik karya seninya adalah menginspirasi perasaan positif dan meningkatkan kebahagiaan. Lukisannya, yang merupakan kekacauan yang dibalut dengan warna-warna vibrannya, diyakini dapat memicu perasaan bebas, meningkatkan semangat, konsentrasi, dan kepercayaan diri.
Karya saya dipengaruhi oleh gagasan keseharian yang selalu saya pertanyakan, "Untuk apa saya hidup?" Saya selalu hadir dalam momen-momen di sekitar dan menemukan kegembiraan dalam kehidupan sehari-hari.
Tinggal di Bojongnangka bersama truk, macet, banjir, jalan rusak, dan debu jalanan dengan jarak kurang dari 37 kilometer dari Jakarta (monas) adalah keseharian yang harus dihadapi dengan suka cita bersama Vespa atau angkutan umum. Dari perjalanan itu, saya banyak mendapatkan momen-momen kecil dan besar, lalu saya balut dengan topeng yang terkadang mengeluarkan ekspresi senyum, sedih, marah, dan kecewa. Gagasan tentang kehadiran ini diterjemahkan dengan sendirinya di studio saya, mengalir begitu saja, dan secara total menciptakan bentuk, figure, dan penuh warna.
About:
Acul gaos adalah seorang seniman visual yang berbasis di Tangerang, Banten, Indonesia. Dia bekerja di studio-nya di Kabupaten Tangerang, tempat dia menciptakan lukisan figuratif yang mengeksplorasi manusia, monster, warna, emosi, dan topeng. Berasal dari Tangerang, dia menyelesaikan gelar desain grafis dan multimedia di Universitas Jakarta. Lukisannya yang terinspirasi dari kehidupan sehari-hari, dengan menggunakan topeng dan monster, telah dipamerkan di berbagai galeri seni seperti Galeri Nasional, Ruang Rupa, Superlative Gallery, Art Moment, Galeri Zen1, Galeri Amuya, dan lain-lain.
Praktek Acul Gaos mengeksplorasi gagasan bahwa seni, seperti kekacauan, kesedihan, dan kegembiraan, dapat memiliki dampak positif dan negatif secara ironis dan parodi. Niat di balik karya seninya adalah menginspirasi perasaan positif dan meningkatkan kebahagiaan. Lukisannya, yang merupakan kekacauan yang dibalut dengan warna-warna vibrannya, diyakini dapat memicu perasaan bebas, meningkatkan semangat, konsentrasi, dan kepercayaan diri.
Karya saya dipengaruhi oleh gagasan keseharian yang selalu saya pertanyakan, "Untuk apa saya hidup?" Saya selalu hadir dalam momen-momen di sekitar dan menemukan kegembiraan dalam kehidupan sehari-hari.
Tinggal di Bojongnangka bersama truk, macet, banjir, jalan rusak, dan debu jalanan dengan jarak kurang dari 37 kilometer dari Jakarta (monas) adalah keseharian yang harus dihadapi dengan suka cita bersama Vespa atau angkutan umum. Dari perjalanan itu, saya banyak mendapatkan momen-momen kecil dan besar, lalu saya balut dengan topeng yang terkadang mengeluarkan ekspresi senyum, sedih, marah, dan kecewa. Gagasan tentang kehadiran ini diterjemahkan dengan sendirinya di studio saya, mengalir begitu saja, dan secara total menciptakan bentuk, figure, dan penuh warna.
#aculgaos #acul #gaos
Tidak ada komentar:
Posting Komentar